Ada sebuah nasihat finansial “Orang – orang kaya tetap kaya dengan menjaga gaya hidup mereka seolah – olah mereka sedang bangkrut.
Orang – orang bangkrut terus bangkrut dengan hidup seolah – olah mereka kaya”
Kalo orang sinis melihatnya sebagai nasihat untuk jadi pelit. STOP BACA, Hapus saja pesan ini kalo Anda pun berpikir seperti itu.
Dalam pikiran waras, Inti yang saya tangkap dalam kalimat ini adalah nasihat MENJAGA PENGELUARAN.
Cuma di sinetron Indonesia saja ada yang punya duit gak habis – habis walau apa kerjanya juga gak jelas. Kalo di dunia nyata, kencing pun kena 2 ribu, apalagi untuk senang senang,, semua kena tarif.
Karenanya, kalo gak di jaga, ada risiko pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
Hidup itu murah, yang buat mahal itu gaya hidup. Jika di kuantitatif kan, jadinya kayak kata rumus fisika : “tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jika hidup penuh tekanan, itu karena gayanya kebanyakan.”
Orang yang sial nya ke double – double adalah mereka yang mencoba tampil mengesankan untuk orang yang gak kenal mereka, bahkan untuk orang yang tidak mereka sukai, dan itu pake duit hasil utang, berbunga, dimana besok pun gak ada yang ingat dia pakai apa, ketemu di mana.
Kalo lagi punya duit hasil kerja, simpan, kumpulkan hingga nilainya cukup untuk membeli Aset. Aset adalah segala sesuatu yang bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi Anda.
Nah, bergaya lah pakai hasil dari aset ini, jangan pakai duit hasil kerja, apalagi hasil ngutang. Punya aset produktif itu berasa kayak punya pohon duit, atau kayak angsa bertelor emas.
Jangan sampai pohon belum berbuah, angsa belum gede sudah Anda tebang dan potong untuk supaya terlihat hebat hari ini. Sabar sedikit lah, semua ada waktunya.
Punya duit jangan sampe alokasinya sembarangan. Masa produktif kita terbatas. Pas lagi mampu jangan beli “sampah” banyak – banyak.
“Sampah” itu adalah sesuatu yang bukan alat kerja, yang begitu di beli, mau dijual lagi pun harganya turun setengah.
Sampah juga adalah segala yang buat Anda jadi keluar duit secara rutin untuk menjaganya. Mobil mewah, HP mahal, fashion branded.
Bukan gak boleh nikmati hidup, bro n sis,, tapi, beli “sampah” itu pakailah duit dari pohon duit. Duit hasil kerja pakai lah buat beli pohon duit nya. Itu baru cerdas secara keuangan judulnya.
Proses membangun aset ini akan butuh 3 hal, SABAR, TEKUN, dan TUJUAN.
SABAR
Sabarlah dalam proses, Karena dalam perjalanan akan banyak godaan, akan banyak penawaran yang dapat mengalihkan Anda dari sasaran. Bahkan akan datang kata kata usil yang menertawakan pilihan langkah kita. Biarkan, karena para pemenang selalu tertawa di belakang, di garis finish. Ada saatnya kita gantian ketawain mereka. Gede – gede deh, puas puasin, boleh.
TEKUN
Tekunlah dalam membangun, langkah langkah kecil yang kita ambil hari ini akan menjadi fondasi bangunan besar tempat kita menikmati masa depan dengan nyamannya. Terus kerjakan sampai selesai walau butuh tahunan sekalipun. Membangun itu butuh waktu, dan hanya di dalam dongeng ada bangunan yang jadi dalam 1 malam.
TUJUAN
Miliki tujuan yang jelas. Tujuan itu seperti kompas, mengarahkan jalan kita menuju sasaran. Dengan memiliki tujuan percayalah dengan langkah yang kita ambil, tak perlu ikuti langkah orang banyak karena orang kaya jumlahnya memang hanya 3%.
“.. Tapi sayang kalo hidup gak dinikmati sekarang, kalo besok mati gimana..?..”
“.. Bro n sis, Enak kalo bener mati. Bagaimana bila tidak mati – mati..?..” bagaimana bila Anda dikasih umur sampe 80, padahal isi dompet cuma tahan sampe tahun depan. Puluhan tahun Anda terancam hidup dalam kesusahan..”
“.. Tapi Rejeki itu dari Tuhan..”
“..Setuju. Dan dibanding para pemalas dan pemboros, Tuhan lebih sayang dengan orang yang kerja keras, tekun menabung, tidak menyia-nyiakan sumber daya. Tuhan akan kasih rejeki yang lebih berlimpah limpah..
“Tapi…tapi…tapi…
Stop..!!
Jangan banyak argumen deh. Mari kita test ketahanan keuangan kita masing masing :
Jika setiap dari kita hari ini berusia 70 tahun, gak kerja lagi, anggap anak Anda gak ada yang mau kasih Anda makan, pertanyaannya :
Dari mana Anda membiayai hidup Anda dan pasangan..?
Dari tabungan..? Bisa tahan berapa lama tabungan Anda..? Jika jawabannya cuma bisa bertahan tak lama, artinya PR anda masih banyak.
Ada statistik yang mengatakan 80% profesional berpenghasilan besar jatuh miskin di usia tua mereka.
Mumpung tadi cuma simulasi, kita masih punya kesempatan. Yuk perbaiki situasi. Tinggalkan gaya hidup peduli omongan sampah orang. Percaya saya, kalo kita susah mereka gak bantu. Amankan masa depan, bangun aset dari sekarang..!
by : Wandi