Yang nomor satu dua jelas posisinya, yang nomor 3 ini iya atau tidak, samar. Mereka menunggu orang lain berhasil baru jadi ikutan optimis. Jika yang lain tidak berhasil, langsung ikutan jadi pesimis.
Optimisme dan pesimisme nya berasal dari lingkungan, bukan dari analisa pribadi, akibatnya dia tidak dapat mengenali kesempatan yang datang tanpa melihat respon orang.
Masalah dari menunggu hasil orang lain untuk bisa jadi optimis adalah hilangnya kesempatan terbaik karena sudah terambil. Secara pencapaian pun akan tertinggal. Yang sudah memulai duluan sudah menguasai kemampuan lapangan jauh lebih baik dan banyak.
Yang menunggu akan kalah langkah. Hari ini kalah beberapa langkah. Besok kembali kalah beberapa langkah, lusa juga lagi kalah beberapa langkah. Tak terasa setahun kemudian sudah kalah beberapa mil jauhnya.
by : Wandi