Kalimat ini cocok untuk mereka yang uangnya segudang, tapi nikmat uangnya tidak mereka rasakan. Hah ? Emang bisa ada uang tapi tak ada rezeki ? Bisa, kalau uang hanya sebatas jadi target, bukan jadi alat.Visi misi hidupnya hanya untuk terus menambah nol di rekening. Sampai berapa nol ? Tak ada batas.
Mereka yang menjalani hidup seperti ini ibarat orang yang hidupnya hanya untuk menanam pohon, TIDAK UNTUK BUAHNYA. Padahal buahnya lah alasan utama mengapa menanam pohon.
Uang itu sarana mendapatkan ini itu. Rezeki di balik uang itu :
– Hubungan yang lebih harmonis- Status sosial & martabat yang lebih baik
– Pengalaman atas hal – hal baru
– Kehidupan spiritual makin berkembang
Dan banyak hal lainnya yang bisa ditingkatkan kualitasnya dengan uang. Kalau saja mereka tahu. Banyaknya uang dan tingkat kualitas hidup itu harus saling berkorelasi positif. Bukan malah uang banyak teman tak ada, reputasi jelek, keluarga berantakan, dan spiritual rendah. Mata mereka tertutup oleh tumpukan uang, pandangannya terhalang. Apa hal indah di balik tumpukan uang tidak terlihat.
Bagi yang fokus hidupnya hanya mengumpulkan nominal, angka nol yang bertambah adalah suatu kepuasan. Padahal jumlah nol mau seberapa banyak pun ya sekadar angka bila tidak di pakai.
Hari demi hari judulnya 3D, Duit, Duit, dan Duit. Mereka lupa, angka tak ada ujungnya. Makin di kejar makin panjang perjalanan karena ujung jalan tak akan pernah terlihat.
Ada ancaman yang menanti mereka – mereka yang misi hidupnya hanya uang, kecenderungan hubungan sosialnya jelek, rasa egois tinggi, apatis dengan lingkungan, dan tentu saja terlilit sifat pelit. Soalnya, bagi tipe seperti ini uang kalau sudah masuk tak boleh keluar. Mereka mungkin saja kaya, tetapi kualitas hidupnya rendah.
Eh,, ada datang satu komen “iya nih, uang banyak gak di bawa mati” ,, hmm,, salah angle nih.Broo, emang uang gak di bawa mati, tapi gak ada uang, bokek sepanjangan, rasanya kayak mau mati taoooo. Ada yang merasa kesentil trus komen “tapi segala galanya butuh uang”,, benar sekali, sepakat, disanalah kebenaran berada.
Kalimat segala galanya butuh uang terkandung makna uang itu untuk di pakai, bukan untuk di kumpulkan saja.”Tapi kan lebih baik mengumpulkan uang, daripada mengumpulkan masalah ?
“Nah ini, satu lagi, contoh ada uang tak ada rejeki, duitnya banyak tapi membandingkan diri dengan orang di level bawah. “Kan suka – suka saya, bagaimana menikmati hidup” ,, Ahh, emang payah ngomong sama pohon bernyawa..
by : Wandi