Jika saya diminta untuk memilih data mana yang lebih saya percaya apakah yang saya dengar, saya lihat, atau saya rasakan, saya memilih untuk lebih percaya kepada dua yang terakhir, yang saya lihat dan rasakan.
Sebagai tenaga penjual saya tahu betapa kuatnya pengaruh kata kata, bisa membuat yang hitam jadi putih, yang kasar terasa halus. Batasan antara yang semu dan nyata bisa menjadi sangat tak jelas.
Orang boleh ngomong, saya boleh lah bantu dengar, tapi soal percaya soal lain. Apa susahnya ngomong beberapa kebohongan, tak perlu melibatkan keringat.
Sementara, melihat dan merasakan sendiri lebih kepada pengalaman pribadi dan berbasis data. Andai ada yang berusaha memanipulasi data dan pengalaman tentu butuh usaha yang lebih. Istilah saya lebih butuh keringat. Kalo sampai tertipu, si penipu pakai niat betulan.
Kalo kata bang Napi, kejahatan bukan hanya karena ada niat dan pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah Waspadalah dengan data yang Anda konsumsi.
===================
by : Wandi – Realtor Palembang