Expectasi itu harapan, timbul dari janji yang kita sampaikan. Dari dulu janji adalah hutang. Semakin besar janji, semakin besarlah hutang Anda. Expectasi bisa menjadi sumber prestasi atau cacat reputasi.
Memberi harapan terlalu tinggi kepada klien berpotensi menjadi bumerang yang berbalik menyerang bila Anda tidak mampu mendeliver janji sesuai Expectasi yang sudah Anda bangun di benak klien. Tapi bukan juga artinya kita memberikan janji yang rendah rendah saja. Alamat Klien diambil pesaing.
Anda janjikan 5 Anda berikan 7, Klien suka. Anda janjikan 9 Anda berikan 7 Klien tidak suka. Lihat, sama sama mendapat 7. Tapi satu senang satu kecewa atas 7 yang di dapatnya.
Yang klien butuhkan adalah hasil yang baik, bukan janji yang tinggi. Peduli dengan klien itu dengan memberikan bukti atas janji sebaik baiknya.
Expectasi diberikan pada level yang klien bisa terima, tapi di saat yang sama Anda masih punya ruang memberi lebih. Sederhananya, Rumus mengelola Expectasi itu JANJIKAN SECUKUPNYA, BERIKAN SEMAKSIMALNYA.
By : Wandi