Banyak yang bertanya, bagaimana kami agen properti bisa mendapatkan transaksi bernilai Milyaran..? Apa teknik negosiasi yang dipakai..?
Berikut kami bagikan 16 teknik negosiasi yang dipakai oleh agen – agen Properti Tigana Realty.
Ke 16 teknik ini menjadi kunci kami mendealkan properti :
1. Pakai kalimat positif untuk menjelaskan bahkan suatu peristiwa negatif. Gambarkan satu peristiwa negatif dalam bahasa yang paling menarik. Karena positif dan negatif itu relatif, tergantung perspektif.
2. Mulai dari kabar baik. Kabar baik membangun minat dan ketertarikan sejak awal komunikasi. Minat dan ketertarikan membuat berita buruk lebih mudah di atasi dan efek negatif lebih rendah.
3. Ketahui apa yang pihak sana dan pihak sini mau, dan apa yang pihak sana dan sini tidak mau. Kasih yang masing masing mau dan jauhkan tema – tema yang tidak disukai dari pembicaraan.
4. Ketahui batasan – batasan negosiasi. Anda tidak dapat mengarahkan negosiasi tanpa tahu batasan. Kata Berhasil hanya bisa didapat bila definisi BERHASIL jelas.
5. Negosiasi tidak berarti mengiyakan semua permintaan. Bila perlu koreksi langsung koreksi. Mengiyakan hal – hal yang tidak masuk akal ibarat menghamparkan pecahan kaca di sepanjang jalan untuk kemudian dilewati telanjang kaki bagi semua pihak.
6. Fokus pada kemajuan negosiasi. Setiap pertemuan harus menghasilkan kesimpulan yang semakin meruncing. Setiap pertemuan harus ada gerakan maju. Perbedaan harus semakin berkurang.
7. Perhatikan semua informasi yang terucap dari mulut masing-masing pihak. Kadang tanpa sengaja mereka mengungkapkan apa yang sebenarnya penting dan mereka butuhkan. Manfaatkan sebagai titik fokus penawaran.
8. Bila sudah pernah di ucapkan lawan bicara, berikutnya jadikan setiap ide sebagai ide dari si lawan bicara, bukan ide kita, agar tidak ada penolakan. Tidak ada orang yang menolak idenya sendiri.
9. Temukan irisan kepentingan antar pihak, jadikan sebagai awal masuk mendapatkan kesepakatan. Bangun kesadaran kedua pihak bahwa ada banyak hal yang sudah disepakati.
10. Kumpulkan informasi seputar issue yang dinegosiasikan, seperti : latar belakang case, latar belakang kedua belah pihak, situasi terakhir. Bangun komunikasi berdasar semua informasi yang masing masing sudah paham.
11. Sajikan fakta yang sudah di kemas. Jangan sajikan data secara telanjang. Data yang telanjang itu vulgar, dan yang vulgar itu menjijikan.
12. Maju ke meja perundingan hanya kalo sudah pegang data. Maju berunding tanpa pegang data hanya akan jadi debat opini tanpa kesimpulan berguna.
13. Ketemu si A, jadilah pahlawan untuk diri A, ketemu si B, jadilah pahlawan untuk si B. Tapi ingat, jadi pahlawan untuk A bukan berarti jadi musuh untuk si B. Dan sebaliknya.
14. Setiap orang ingin merasa menang, buat mereka mendapatkan rasa menang.
15. Usahakan agar meeting menghasilkan kesepakatan yang bersifat Kuantitatif, ada angka dan data. Meeting tanpa hasil kuantitatif biasanya terasa berjalan tapi ditempat.
16. Bertemu si A, maka harus bawa kabar baik bagi si B, Bertemu si B, maka harus bawa kabar baik bagi si A.